Sebuah Cerita

Pada hari apa (saya lupa, dan saya juga lupa ingin menulisnya di blog) Saya sempat kaget melihat ada orang yang menggunakan artwork saya yang bottlesmoker untuk dikomersialkan. Berupa casing bb, iphone dan ipad. Mmm

Saya menarik nafas sejenak..


Lalu, saya sempat mention dia. Mmm. ada dua twit. saya tahu itu dari teman saya. Bang eja dari Haus of Horror. Saya tarik nafas sejenak. Lalu saya melihat recent images dari akun tersebut. Dem! Anaknya pemerhati musik yang sudah kondang itu. Inisial DS

Saya berpikir positif. Ah, sudahlah.. Itukan salah anaknya.

Ada satu artwork lagi yang saya pakai. Duh, ini menyangkut sebuah band lagi yah. Dikomersialkan lagi? Mmmm. Saya percaya bahwa sesuatu karya yang sudah jatuh tangan ke publik adalah milik publik. Saya sedang marah. Marah atas serangan. Itu.
Mention tak di balas.

Saya kesal.. Lalu saya ngetwit "Ternyata yang mengambil artwork saya tanpa sepengetahuan saya adalah anaknya DS 

Istrinya yang membalas. Dengan jawaban yang menyesakan dada saya.


Kaget luar biasa!





Klik gambar untuk lihat lebih jelasnya


Banyak twit2nya juga yang sangat kasar dan tidak edukatif. Saya hampir saja jatuh dibuat olehnya. Dia sempat mengatakan. Karya saya tidak pernah di RT orang famous.

Maksudnya apa dengan orang femes? Ohhh.. Saya tidak punya kenalan orang femes, atau mungkin anda ingin mengatakan siapa suami anda? Tidak perlu, saya sudah tahu. Kalau anda salah yah anda salah.
Dan, bisa-bisanya ketika sudah ke-gap salah, dia malah menyerang saya. Habis-habisan!

Kalau dia mengatakan karya saya tidak bagus. Oh, memang karya saya tidak bagus, saya merasakan itu. Tetapi, ketika karya saya dijual oleh anak saya, bukankah itu memiliki daya tarik?
Malu-malu aku menyadarinya.. Walau memang begitu





Apa yang saya inginkan?

Permintaan maaf dan pengakuan atas kesalahannya tetapi di pihak sana malah mengelak terus dengan alasan hukum. Mengatakan soal hukum dan hukum.

Baiklah, agak ironis ketika seseorang yang merupakan pemerhati musik dan kasarannya orang yang menghargai karya-karya bangsa memiliki keluarga yang mencuri karya dan ketika ditanyakan kenapa dan sudah kegap malah berusaha mencari-cari pembenaran.

Penggunaan bahasa-bahasa yang kasar.







Saya ga ngerti. Support mulai berdatangan. Entah melalui mention, DM ataupun inbox facebook. Ada yang inbox saya mengatakan bahwa sebenarnya keluarga beliau itu sudah membuat kesal beberapa musisi-musisi tanah air. 

Mmm..

Tapi, saya tidak membenci keluarganya ataupun berusaha ingin tahu kejelek-jelekan keluarga mereka. Saya tidak peduli sama sekali, mau musisi-musisi yang sudah punya nama membenci mereka. Yah, silahkan. 

Mungkin, itu yang membuat beberapa ada yang membenci. Keras kepala dan sotoy. Entahlah, siapa yang sotoy. Hanya itu tanggapan saya. Ucapan-ucapan kasar ibu itu sebenarnya banyak, tapi tak sempat saya printscreen. Begitu pula anaknya! x)

Ada pula pihak-pihak dari media independent ingin sekali mempublish kejadian itu. Mmm.. Saya juga ingin itu, tetapi.. Sudahlah, cukup sampai di blog ini. Atau ada yang ingin meliput? Oh, tentu bukan salah saya juga jika ada yang berpikir negatif... (Yu know wat i meanlah) x)

Si ibu yang berusaha membela anaknya setengah mati yang SUDAH JELAS-JELAS SALAH. Dan ibu dan anak yang berusaha mengelak bahwa artwork saya hanya bahan contoh. Dem?! Bahan contoh apa?! Jelas-jelas tertulis tersedia untuk ipad, iphone! x)

Support berdatangan..
Saya kemudian, merasa.. Oh, sudahlah.. Biarkan

Tapi, ternyata ibu itu memang keras kepala. Teman-teman saya sibuk mention dia. Beberapa musisi inbox saya. Mempertanyakan.

Terimakasih semuanya. Cium dan peluk.

Lalu, ternyata si ibu masih saja memenuhi mention saya. 
Tak ada balasan 

Artwork di hapus.
Lalu, bagaimana dengan permintaan maaf dan pengakuan kesalahan? Tidak ada.

Penyerangan akhirnya berhenti ketika *mungkin sang suami mengingatkan sang istri, setelah mendapat sebuah mention kepada akun twitter miliknya.

Dan, antisipasi ke depan? Mmm. Tidak tahu. Saya hanya ingin menyampaikan kepada kawan-kawan yang membaca ini. Jangan pernah mengambil karya tanpa sizin yang membuat karya untuk dikomersialkan.

Saya pribadi, tidak bermasalah jika ada orang yang menyimpan artwork/ilustrasi-ilustrasi saya di komputer mereka, menaruh di facebook, dll. Tetapi, jika ingin dikomersialkan beritahulah saya? Apalagi jika ilustrasi saya yang ingin dikomersialkan menyangkut sebuah nama band/artis.

I thank you very much. And, forgive me if I say something bad. I love you.

6 comments:

  1. kalau menurut opini ku, sejauh karya (milik kita yang diunggah di dunia maya) nggak digunakan untuk kepentingan komersil maka itu sah saja, Zi..

    ketika kita menaruh karya di tempat umum (dunia maya: facebook adalah tempat umum) maka udah seharusnya kita merelakan itu kalau-kalau dikonsumsi publik.

    Nah, walau bebas ambil seperti itu tapi tetap ada etikanya juga sih, yaitu dengan membubuhkan nama si pembuatnya. Dan dalam kasus ini si orang yang kamu kutuk ini nggak melalukannya,. jadi dia salah!. wkwkwkw.


    kamu udah tau Creative Common?sepertinya lisensi CC itu penting tuh. coba baca-baca deh di http://creativecommons.org/choose/ dan http://id.wikipedia.org/wiki/Lisensi_Creative_Commons

    ReplyDelete
  2. lain kali buat trademarknya di ilustrasinya XD. memang sih bisa dihilangkan lewat photoshop setidaknya ada penanda milik kita :D

    ReplyDelete
  3. jujur, post kamu yang ini bagus bgt buat jadi pelajaran kita semua terutama buat mereka pembuat karya seni. Yup, setuju sm komen yang diatas, saya rasa gak ada salahnya ngasih watermark. walaupun cuma kecil aja, misalnya "anzi 2012" atau nickname kamu aja, abis biasanya saya sih bgtu, supaya gk lebay juga kalo kepanjangan.
    Tapi saya masih gk habis pikir di zaman kyk gini masih ada aja orang gak bisa menghargai karya seni, seperti ibu2 yg mencerca kamu itu :\

    ReplyDelete
  4. Ah Anzi! Kebetulan saya membaca blog kamu :") Semangat ya, things like this happen, dan benar, hak cipta adalah masalah umum di Indonesia karena kebudayaan kita sudah terbiasa dengan piracy. But, promoting your works is also important, termasuk di media online. Serba salah, tapi masih banyak cara kok untuk menghindarinya ;) Jangan patah semangat! \m/

    ReplyDelete
  5. nyesek bacanya. tetep semangat Zi, orang gatau malu macam itu jangan dihiraukan

    ReplyDelete
  6. Terimakasih semuanya :-) kaka-kaka keren. Iya, mungkin ini juga jadi pelajaran bagi saya. Iya, saya tahu sebenernya karya yang sudah masuk ke ruang publik adalah milik publik.
    Saya juga saat itu dalam kondisi labil dan emosi jadi ga bisa mengerti juga yah. Mungkin, maksud saya adalah saya menekankan lebih ke apresiasi, tak apalah jika tak diapresiasikan hanya saja saya sedang shock dengan mention serangan seperti itu.

    Sekali lagi terimakasih dan maaf jika ada salah kata berkenan dengan tulisan saya ini :) Muah!

    ReplyDelete

आप कुछ बाहर थूक चाहिए कृपया.

Followers

© anzimatta. Powered by Blogger.