Interview: Kezia Alaia

Young, talented and just plain lovely. Kezia Alaia. Mungkin terlalu banyak kata yang dapat diberikan kepada remaja berumur 18 tahun ini yang bersekolah di 12 di Madania Indonesian School. Tulisan-tulisan dalam blog pribadinya berisi puisi-puisi, cerita-cerita dan tulisan-tulisan "tidak biasa" bagi remaja seusianya.. Very inspiring for little girls aged like hers, this makes her one of the most interesting teenagers. 


Siapakah kamu, Kezia Alaia? Boleh cerita sedikit?
Kezia Alaia? Sebentuk jiwa yang lagi berplesir ke bumi, sama seperti kamu semua. Berenang sejenak, menjauh dari lautan jiwa, untuk nanti kembali lagi kesana.  

How did you get in to poems?
Jujur saja, dari rasa malas! When I was a kid I loved to tell stories to people (baca: ngebacot) and write stories, but as I grew older di masa remaja aku sangat malas menulis panjang-panjang. Mungkin terlalu disibukkan sama banyaknya distractions yang hadir di usia pancaroba: pergaulan, hal-hal baru, dan kebebasan.
Tapi hasrat itu, hasrat untuk memuntahkan uneg-uneg lewat tulisan, selalu ada. Jadilah aku iseng-iseng menulis puisi, pertama kali nulis langsung dimuat di koran The Jakarta Post. Berlanjut hingga sekarang, dari rasa malas menjadi rasa cinta.
*See?

AlfaOn our plate handful of carcasses;Cadaver of my past,carion of yours


I don't chew the way they do, the massesThey swallow the pigswill fastEsurient, of course


Ishoku tatte reisetsu wo shiru;
Sharp stomachs make short graces


How can this be true!
We're content, our intentines must
Our enzymes refuse to humefy


We chew
without disgust,
neither do we dignify


Satisfaction brings the fork down,puts the spoon backto the napkin upon the tablecloth


Curiosity stops littering down the frownAnxiety ceases to extend the crackCause you and I, now both


The dishes start to rust
But we owe them no cleaning


Time to dine on the past
and excrete a new beginning





Tell me the themes that you often highlight in your poems.. 
Ah, the list could run on for miles..... Tentang Semesta, the Higher Power, samudera jiwa, wanita, dan cinta. Who doesn't write about love? :-p
Menulis itu bermeditasi! Saat bermeditasi di tepi sungai, biasanya seorang yogi akan berpuasa atau hanya mengonsumsi makanan dan minuman yang diberikan oleh alam padanya, misalnya dedaunan yang kebetulan terbawa arus sungai dan air sungai itu sendiri. Sama seperti menulis, penulis membuka diri terhadap kado-kado yang diberikan oleh alam setiap harinya. Bukan mencari-cari inspirasi, tapi membuka mata dan jadi lebih sadar bahwa hal sekecil apapun dalam hidup bisa jadi inspirasi. Penulis berusaha lebih peka dan memenuhi diri dengan rasa syukur yang lalu dimanifestasikan dan direfleksikan dalam bentuk untaian kata.


Sedikit UcapIngin telanjang tanpa dihakimi, tanpa dikira jual diri. Ingin teriak tanpa disuruh diam, tanpa dipaksa bungkam.



I see that you're very dedicated in the fiight of women.. I guess.. Especially through your work. Why this always interest?
I'm concerned about the current situation dimana wanita minta diperlakukan lebih spesial dari pria. Perjuangan emansipasi seharusnya berhenti pada titik persamaan, bukan eksklusivitas gender!
Adanya ladies' parking space di pusat-pusat perbelanjaan, misalnya, merupakan salah satu wujud keinginan kaum perempuan to be treated as a princess. Ironis sekali, di masyarakat yang sudah sangat beradab dan modern, masih ada tendensi seperti itu.
Padahal, tindakan-tindakan seperti ini hanya akan memanjakan perempuan dan bikin perempuan secara gak sadar merasa lemah. Yang perlu digarisbawahi adalah: Perempuan gak butuh perlakuan spesial dan perjuangan emansipasi itu dimulai dari dalam diri! Kalau kita sendiri masih memandang diri kita lebih rendah dan belum mengembangkan self-esteem, gimana mau mengharapkan penghargaan dari pihak luar?  

What are your expectations and objective for your future?
Aku mau jadi Miss Universe, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sekaligus penulis dan kolumnis. Aku mau punya power akan media dan pembentukan pola pikir masyarakat. Aku mau bikin orang Indonesia sadar bahwa mereka punya self-worth tinggi. Aku mau kita bangga jadi orang Indonesia, sadar sama kelebihan bangsa dan terus mengembangkannya instead of jelek-jelekin diri sendiri. Better to light a candle than to curse the darkness, kan?  
Terakhir, aku bermimpi Indonesia bisa menerima kaum LGBTQ. Angan-angan yang terlalu mengawang-awang, mungkin. Tapi aku merasa we worry too much about who is sleeping with whom sehingga lupa bahwa sebagai bangsa yang multikultural, kita seharusnya begitu terbiasa dengan keberagaman dan dapat saling menghargai.
Kalau kita bisa punya teman dengan hobi dan passion yang beragam, kenalan dari suku bangsa dan agama yang berbeda, bukankah seharusnya cukup mudah untuk menghargai pilihan seseorang mengenai kehidupan seksualnya? Jangan sampai budaya menghalangi kita untuk saling berbagi cinta. Hati-hati, seperti kata John Lennon, we are living in a world where we have to hide to make love while violence in practised in broad daylight.

LackThey say romance is a fairytaleI say, a biographyLasts a lifetime,nothing be guarded,since it's no longer me and you
So when all else failsOne can still sing in irony;"A man like you, a dozen a dimebut I'd purchase twelve times a hundredto find the one that's you"

Which writers have influenced you?
I'm a bookworm dan hampir semua penulis yang karyanya pernah kubaca mempengaruhi gaya menulisku. The same goes true to life, bukan? Kita bertemu lebih dari ribuan orang sepanjang hidup, dan pasti banyak-sedikit sifat, karakter, dan kebiasaan-kebiasaan orang di sekitar kita mempengaruhi diri kita, how we see and live this life.   
Tapi memang, beberapa writers punya influence yang lebih besar. 3 penulis lokal dan 3 penulis luar: Novia Kusumawardhani, Dewi Lestari, Leila S. Chudori, lalu menyeberang ke Sri Lanka negara kelahiran kolumnis beraliran komedi intelektual Nury Vittachi, dari Jepang ada Haruki Murakami dengan perhatiannya terhadap details yang sungguh memukau, dan poet Kay Ryan.  

What's been keeping you busy lately? Boleh tau to-do-list kamu untuk tahun ini?
I'm never busy! Selalu ada waktu senggang dan waktu istirahat. Akhir-akhir ini aku lagi mempersiapkan diri untuk kehidupan kuliah dan persiapan kelulusan SMA serta sering jalan-jalan sama Gary.
But one should never be too busy, harus slow down dan menyediakan waktu untuk ngeteh dan menikmati matahari senja. Itulah yang bikin hidup lebih hidup. To me, if you're too busy for life, life will be too busy for you as well.

Artwork

What’s your favorite books?
1Q84 nya Haruki Murakami dan Life of Pi nya Yann Martel!  

Where do I find you on a saturday night?
Tentunya berbeda dari satu malam Minggu ke malam Minggu berikutnya! Routines will ruin you :-)

Thanks, Kezia!



No comments:

Post a Comment

आप कुछ बाहर थूक चाहिए कृपया.

Followers

© anzimatta. Powered by Blogger.